Pendidikan merupakan hal yang penting untuk setiap warga Indonesia bahkan dunia, untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan cara atau bagaimana agar pendidikan bisa maju dan berdaya saing global. Untuk menemukan itu semua maka, konsep pendidikan harus ditemukan dan mempunyai arti sudut pandang yang teguh serta melihat dengan akar yang mendasar, hal ini seperti terdapat didalam buku Mendidik Manusia karya Reza AA Wattimena. Didalam buku mendidik manusia dijelaskan konsep dan filosofis arti pendidikan yang inovatif dengan penuh kesadaran. Konsep yang dijelaskan dalam buku ini yaitu ada beberapa hal seperti kreativitas, integritas, spiritualitas, sikap kritis, akal sehat, kebahagian, dan keterbukaan sedikit catatan tentang mendidik manusia yang pembaca sukai
1. Kosmopolit
Jadi pendidikan dimulai sebagai manusia kosmopolit, dalam arti ini manusia menyatu dengan warga dunia, maka manusia bisa melihat, mendengar dan memperluas sudut pandang, tidak hanya bagian Indonesia.
2. Pendidikan filsafat usia dini
Selanjutnya hal yang menarik adalah, bahwa konsep pendidikan filsafat harus dimulai dengan usia dini. Ya seperti sekolah dasar. Ini berguna agar peserta didik mampu berfikir dengan kritis dan membentuk sikap reflektif agar supaya anak-anak bisa mandiri dan membangun argumentasinya sendiri. dengan pendidikan filsafat usia dini ini tentunya akan membuat manusia itu penuh kesadaran
3, Imajinasii dan inovasi
Nah sebenarnya yang menarik dari sub yang ke tiga ini konsep imajinasi, pendidikan di kultur Indonesia menganggap imajinasi adalah hal yang tidak masuk akal dan hanya berfikir sia-sia, hal ini tidaklah tepat sebenarnya imajinasi adalah gagasan-gagasann ide yang secara alamiah masuk di akal manusia, maka sejatinya imajinasi harus dipelihara dan dirumuskan agar hal ini melahirkan tatanan yang bisa memberikan penyesuaian baru dari lingkungan serta sosial budaya. Hal ini disebut juga dengan inovatif, menciptakan hal baru dengan asumsi-asumsi yang sudah terukur dan tidak asal-asalan
4. Gelar sarjana
Ini sebenarnya sub terakhir dari bagian buku, intinya maksud gelar sarjana adalah ada ketimpangan lulusan sarjana yang hanya dipersiapkan untuk masuk dunia kerja. Akibatnya manusia-manusia yang bergelar ini tidak bisa berfikir dengan mandiri, dan menemukan konsep-konsep filosofis dengan lebih jauh. Pendidikan yang hanya mensiapkan tenaga kerja adalah pendidikan yang tidak beraturan dan salah konsep.
5. Spiritualitas
Sebenarnya
ini ada di sub yang kedua, tetapi jujur saja pembaca masih bingung dengan
konseptual spiritualitas yang digabungkan dengan pendidikan. Jadi dalam buku
manusia mendidik sebenarnya, menurut penulis kurang menjelaskan kolaboratif
antara spiritualitas dan pendidikan karena, disatu sisi dalam spiritualitas di
sandingkan dengan penolakan agama bahwa agama memperlemah pendidikan, disatu
sisi penulis buku tersebut membuat spiritualitas yang baru, ini harus ditemuakn
pola dasar yang seperti apa yang diharapkan.
Kelebihan
buku
Ditulis
dengan Bahasa formal baku, tapi sangat mudah dimengerti, isi dari pada buku
sangat komprehensif dan kritis, terutama semua yang ada dibuku tersebut
berdasarkan referensi-referensi ilmiah. Jadi tidak asal hanya keluar dari
pikiran semata
Buku ini sangat saya rekomendsikan untuk siapa saja yang ingin membuka mata tentang pendidikan yang dijalankan diseluruh dunia dan bisa secara perlahan di impelemantasikan di Indonesia. Terlebih seperti pimpinan lembaga-lembaga pendidika harus banget membaca buku ini.
0 Komentar