Biasanya setelah sidang, hal yang wajib diperbaiki adalah kesalahan-kesalahan yang di coret-coret oleh dosen di kertas Skripsi kita, nah ini hal yang lazim dilakukan dalam rangka menyempurnakan isi skripsi kita. Tetapi hati-hati terdapat kriteria revisi skripsi ada 2 yaitu minor dan mayor,
minor itu revisi kecil-kecilan,
seperti menambahkan beberapa data pendukung, kesalahan ejaan, dan tata bahasa
lainya. Nah jika kesalahan mayor, ini hampir bisa dibilang 50% lebih, hal yang
ditemukan dalam revisi mayor adalah, pengambilan data, dan identifikasi masalah
yang bermasalah, intinya tidak nyambung dengan hasil. Bahkan tidak bisa
diteruskan.
Beberapa hari lalu, Mimin kedatangan
tamu, ya singkat cerita dia ingin konsultasi masalah skripsinya yang harus
direvisi sesudah sidang, tapi pas Mimin lihat adalah ini kesalahan minor saja,
hanya perlu menambahkan data pendukung, kebetulan metode yang di gunakan adalah
kualitatif, kunci kualitatif harus ada 3 data yaitu wawancara, observasi, dan
dokumentasi, pas Mimin lihat, skripsinya hanya ada 2 pengumpulan data wawancara
dan observasi. Sebenernya tergantung faktor lapangan, dengan kedua cara
tersebut harusnya sudah layak, tapi emang misalnya beberapa jurusan seperti
hukum, ada jurusan yang berkaitan dengan pemerintahan selalu melekat dengan
undang-undang, nah skripsi yang direvisi ini kekurangan dokumentasi berupa
undang-undang dan beberapa kesalahan di bab 2 dalam identifikasi masalah.
Baca Juga: PNS emang nikmat, tapi sistem yang kejam, masih mau ikut?
Tips untuk kalian gunakan selalu
metode pengumpulan data, baik mix metode seperti kuantitatif selain menggunakan
SPSS, ada juga yang harus wawancara dan observasi jadi tidak tergantung hanya 1
metode, itu lagi-lagi didorong berdasarkan kebutuhan sebagai keabsahan
penelitian.
Jadi jangan panik dan cemas, hanya
karena kesalahan minor saja kalian harus menganti tema penelitian dan mulai
dari 0, jangan begitu. Cukup lengkapi teknik-teknik dalam penelitian, inilah
mangkanya sebelum membuat skripsi, kita harus tau betul secara struktural
bagaimana metode yang akan diterapkan dalam penelitian yang akan kita lakukan.
Lalu tips terakhir adalah Ketika revisi
kepada penguji, kalian harus menjelaskan secara tegas dan lugas, point-point
yang menjadi revisian, didalam skripsi kalian, intinya Ketika ditanya harus
tegas menjawab, tidak multi tafsir, tidak abu-abu dan searah dengan temuan dan
keselarasan dari hasil penelitian, kemudian ingat, jawab seperlunya dan tanya
seperlunya saja, jangan banyak argumen yang dikeluarkan. Biasanya jika kita
mengoceh sampai di luar batas, maka dosen malah menganggap argument kita masih
liar, tidak mencapai titik temu.
Intinya revisi tidak lepas dari data
yang kurang, bisa datanya belum jenuh, datanya masih mengambang belum jelas,
datanya masih mengarah kanan dan kiri dan belum terfokus, nah tugas kita ini
melengkapi, dan membuat jenus ibaratnya snowball menggelinding sampai jenuh.
0 Komentar