Tanda Kamu tidak Betah di Tempat Kerja

Tidak Betah


Memasuki dunia kerja adalah sebuah impian yang sangat ditunggu. terlebih, tempat kerja yang kita duduki mempunyai lingkungan kerja yang nyaman, sportif dan sangat menjunjung tinggal simpati, kenapa simpati harus dijunjung lebih tinggi, karena memanusiakan manusia adalah hal utama. Tapi kebanyakan orang ketika memasuki dunia kerja adalah mencoba bertahan dengan budaya kerja, aturan, dan sikap bos serta teman kerja. Tentunya dari hal tersebut, kita merasakan sensasi dalam hati kita, apa hal tersebut sejalan dengan naluri kita, atau kita cenderung menolak, maka biasanya pekerja melakukan experimen beberapa bulan untuk memastikan kenyamanan ditempat kerja, lalu apa saja penyebab kita tidak betah ditempat kerja?

1. SOP

Standard operasional prosedur, atau SOP, di perusahaan yang normal, biasanya menjelaskan SOP untuk karyawan baru, tidak hanya SOP tapi juga pelatihan, dengan cara mengenalkan tata cara kerja kepada pekerja tersebut. Nah ketika perusahaan tidak mengenalkan SOP, dan cenderung tutup mata dan telinga, maka ini akan menjadikan karyawan tersebut tidak akan betah, karena ini menyangkut dengan kebanggan prestasi diri sendiri atau goal. Ada yang hanya silahkan berjalan sendiri, "nanti ada masalah dan hal lainya kamu cari sendiri" ini tentu akan sulit menemukan koneksi diri kita sebagai pekerja dan visi misi perusahaan, biasanya karyawan yang sudah menemukan perusahaan jelek seperti ini tidak akan lama, dia akan resign.

2. Bos Otoriter

Hal kedua yang membuat karyawan tidak nyaman adalah otoriter atasan di dunia kerja, atasan tidak manusiawi dalam memberikan tugas-tugas kepada karyawannya, apalagi ada istilah bos tahunya sudah selesai, maka karyawan akan tertekan dengan konsep distribusi tugas seperti ini, apalagi yang lebih parah, atasan tidak menerima kritik dan saran, ini sudah kacau tentunya, tidak ada orang berkerja yang mau sistem-nya ditekan. Semua maunya ada dasar timbal balik, komunikasi 2 arah, jika sudah menemukan bos seperti ini, tinggal menunggu waktu karyawannya resign.

3. Gaji

Gaji yang minim perbaikan dan kurang sesuai akan menurunkan produktivitas bekerja, serta motivasi kerja, biasanya memang karyawan suka meminta langsung kenaikan gaji, tetapi HRD harusnya mengerti, ada ketika dimana tugas banyak dan menumpuk, citra dan keuntungan perusahaan menambah, maka gaji karyawan harus di naikan, semua harus sesuai dengan beban kerja yang di lakukan. Biasanya banyak karyawan yang memilih keluar, padahal karyawan tersebut secara lingkungan kerja sangat nyaman, tetapi karyawan ini tetap diam ketika keluar, maka ciri-cirinya biasanya karyawan tersebut, bosen dengan gaji yang ada, dan memilih mencari peruntungan diluar yang lebih menjanjikan.

4. Lingkungan Kerja

Ini biasanya kebanyakan orang resign, karena lingkungan kerja beracun, teman kerja bersifat buruk atau berdampak buruk kepada kita, terlebih itu menjatuhkan mental kita, akhirnya kita merasa terbebani, dan secara psikis hancur, kebanyak karyawan langsung resign, jika dapet lingkungan kerja yang seperti ini. Jadi lebih baik hindari saja lingkungan seperti ini, dan mencari kerja yang lebih baik.

Kesimpulan

Intinya resign dilakukan bila rasa porsi keadilan kita tidak ada, atau tidak diberikan, selain itu hal-hal yang membuat kita jatuh secara mental dan psikis membuat kita tidak nyaman di tempat kerja dan harus segera keluar dan tempat tersebut, tapi ada yang bertanya, mending keluar sesudah dapet kerja atau tidak? Jawabannya tidak, karena kita sebenarnya menggantungkan diri kepada diri kita, bukan tempat kerja, apa tempat kerja kamu bakal membayar jika kamu terkena serangan jantung dan peduli, tentu tidak, yang peduli adalah keluarga kamu saja, jadi biasakan membuka rasa kebaikan untuk diri kita sendiri, selebihnya kita pasrahkan kepada Tuhan yang maha esa

Posting Komentar

0 Komentar