Baca Buku ini Saat Engkau lelah, Ketika Pikiran Kita Seperti Planet Mars

ketika kalian lelah dengan rutinitas, mari baca buku ini saat engkau lelah, dimana kita bisa sayang dan mencintai diri kita

Selamat Pagi, Siang, Sore, dan Malam, dimanapun kalian berada yang sedang melihat artikel ini. Fokus dan jangan membuat bayang-bayang halusinasi anda sendiri Ketika membaca artikel ini, itu berarti kalian sudah menjadi diri sendiri, dan banggalah terhadap diri sendiri, karena topik yang akan kita bahas adalah  “Baca Buku ini saat Engkau lelah”. Apakah kalian lelah? Ketika lelah dan sedang membaca artikel ini maka itu hal yang tepat.

Buku ini sangat menarik pembahasanya, yaitu tentang “aku” diri kita sendiri. Pada bagian awal, buku ini langsung menyebut pikiran kita seperti planet mars, tidak pernah kita menginjakan kaki, tapi halusinasi kita penuh tentang hal tersebut. Dan tentunya kita tidak menjadi diri kita sendiri. Kita kurang percaya diri, karena diri kita, atau pikiran kita tidak diterima oleh dunia luar.

 

Tentu yang lebih menarik adalah Ketika bergantian sub-judul selalu ada kutipan-kutipan menarik seperti gambar diatas 

cukup menarik yang disajikan buku ini, selain tentang diri kita, ternyata ada pembelajaran tentang parenting dimana para orang tua, agar tidak memberikan bekas trauma dimasa lalu kepada anak-anaknya.  Dalam buku ini juga menjelaskan, bahwa ada anak yang trauma karena sikap didikan orang tua sewaktu kecil.  Dimana konsep seperti “mempunyai anak adalah investasi” yang seharusnya pemikiran tersebut membuat anak terjerat, depresi, akibat tuntutan orang tua yang tidak bisa diterima oleh akal. Tapi kritik terhadap buku ini adalah banyak sekali poin pengawasan dalam buku ini, tetapi secara solusi tidak mejelaskan secara kompenhensif.

Kemudian banyak sikap-sikap keteladanan dan contoh yang baik dalam buku ini, seperti  kita harus mengatur amarah, bersikap jujur, harus percaya diri, dan menyayangi diri sendiri. Nah ada garis besar yang selalu ditegaskan dalam buku ini yaitu tentang sikap inferiority, apa maksudnya? Sikap Inferiorty adalah sikap negatif yang merasa diri kita kurang, dan tidak layak ada dilingkungan luar, sikap ini menganggap diri sendiri tidak mampu, tidak percaya diri, dan rendah diri, dan lagi-lagi penilaian ini adalah subjectivitas atau hasil imajinasi belaka. Seperti dalam buku ini mengatakan terlalu banyak hidup dalam planet mars sampai lupa bahwa planetnya sendiri tidak di jejaki.

  


Selain itu, kita bisa melihat alur pecakapan-percakapan dari kisah-kisah seseorang dalam buku ini, ini akan menjadi nilah tambah tersendiri, karena bukan hanya pembahasan secara teori, tapi pada praktenya ternyata ada. 

Baca Juga: Menjadi Pribadi Solid dengan Buku Berani Tidak di Sukai

Buku ini juga membahas akan cinta diri, perlukah kita mencintai diri kita?. Sikap mencintai diri kita adalah sikap kasih sayang terhadap diri sendiri, tetapi perlu digaris-bawahi sikap mencintai diri sendiri dilakukan dengan secukupnya saja, jangan sampai mencintai diri sendiri sampai terlena, bahwa diri saya lebih baik dibanding orang lain.

 


Ada tips-tips menarik agar pikiran dan jiwa kita sehat yang di bahas dalam buku ini, yaitu kegiatan yang dilakukan tiap hari seperti, meditasi, pemanasan otot, olahraga, kegiatan yang mengembalikan rasa percaya kita dan kita sadar, seperti mengunjungi perpustakaan. Kalian bisa menumukan langkah-langkah komprehensif didalamnya. 

Sebagai penutup, buku ini mengajarkan kita untuk menari dalam waktu yang berjalan. Kesedihan pasti datang dan pergi. Kepedihan-pun demikian, tetapi lebih dari itu kita bisa meluruskan bahwa kita layak menjadi manusia yang tangguh, yang tidak bisa dikendalikan oleh orang lain, yang mempunyai rasa percaya diri dan sadar.

Sumber Referensi:

https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/apa-itu-inferiority-complex

Keterangan Buku

Judul Buku: Baca Buku ini Saat Engkau Lelah

Penulis: Munita Yeni

Penerbit: Anak Hebat Indonesia

ISBN-el: 978-623-244-335-8

HAL: iv-216 

3 komentar

  1. Wah keren mas tulisannya.. berbobot dan mudah dipahami

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentunya dong mas, apalagi kita langsung baca bukunya, terimakasih sudah berkunjung

      Hapus